Jumat, 06 Februari 2015

Tahun 2050 Indonesia Diprediksi akan Jadi Kekuatan Ekonomi ke-4 dunia

Tahun 2050 Indonesia Diprediksi akan Jadi Kekuatan Ekonomi ke-4 dunia
TRIBUNNEWS.COM/RICHARD SUSILO
Mantan PM Jepang Yasuo Fukuda sedang berbincang dengan Dubes RI untuk Jepang, Yusron Ihza Mahendra (7/2/2014) 

 –  Tahun 2050 mendatang,Indonesia diprediksi akan menjadi kekuatan ekonomi ranking ke-4 dunia setelah Cina, India, dan Amerika Serikat, dengan GDP sebesar 45,9 trilyun dollar AS. GDPJepang kala itu akan bernilai sebesar 16,39 trilyun dollar AS, alias peringkat ke-8 dunia. Ini bermakna bahwa GDPIndonesia pada tahun 2050 akan empat kali lipat lebih besar dari GDP Jepang,
Hal  ini  diutarakan  Dubes RI untuk Jepang Yusron Ihza Mahendra  mengutip data hasil riset Citigroup dalam acara “Market Sounding of Private Public Partnership Infrastructure Projects and Investment Opportunities in Special Economic Zones in Indonesia” yang diadakan oleh Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) dan KBRI Tokyo di Hotel Imperial, Tokyo, Rabu . 
       
Lebih lanjut disebutkan menurut Lembaga Riset Nomura, pada tahun 2014, jumlah kelas menengah Indonesia akan mencapai 150 juta jiwa alias tiga kali lipat lebih besar dari Filipina yang berjumlah 47,4 juta jiwa, empat kali lipat Thailand yang berjumlah 39,9 juta jiwa, atau lima kali lipat dari Vietnam yang berjumlah 28,4 juta jiwa.
“Berdasarkan hal di atas, maka saya rasa tidak ada keraguan jika dikatakan bahwa Indonesia merupakan negeri yang memberi harapan besar bagi para investorJepang,” kata Dubes Yusron dalam siaran pers yang diterima Tribunnews.
Dikatakan Yusron  Indonesia merupakan tujuan investasi yang paling menjanjikan. Pendapat ini, menurutnya, bukan pendapat yang berasal dari Indonesia, melainkan pendapat yang dikutip dari JBIC (Japan Bank for International Cooperation) sendiri. Karena itu, pantas diyakini bahwa data ini amat objektif dan bukan data yang disampaikan untuk memuji Indonesia tanpa alasan, lanjut Dubes.
Usai pertemuan, banyak pengusaha Jepang yang menghubungi delegasi BKPM yang dipimpin oleh Tamba P. Hutapea, Deputi Kepala BKPM Bidang Perencanaan dan Penanaman Modal. Termasuk juga, para narasumber lain yang terdiri dari Kementerian Perhubungan, Pemerintah Kabupaten Batang, dan pimpinan PT JABABEKA. Pengusaha Jepang umumnya menanyakan lebih rinci proyek-proyek yang ditawarkan dan iklim investasi di Indonesia saat ini.
Sesuai tema acara, proyek-proyek yang ditawarkan BKPM kali ini adalah proyek-proyek berskala besar yang terkait bidang infrastruktur.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar