Ubi
8. Makanan sehat Brian Wansink, seorang ahli pemasaran makanan, percaya bahwa makanan masa depan akan menjadi sehat. Teknik-teknik baru akan dikembangkan untuk mengurangi lemak dari makanan tanpa mengubah rasanya.
Ada sebuah topik sensitif, dimana populasi dunia semakin banyak, harga meningkat dan konsumsi negara-negara denan jumlah penduduk besar makin bertambah, seperti India dan China. Kedua negara ini menghabiskan lebih banyak makanan dibandingkan dengan apa yang dihasilkan
Selain itu, tidak ada yang tahu tentang apa yang akan terjadi akibat perubahan iklim pada tahun-tahun mendatang.
Ada banyak ahli yang berpendapat bahwa beberapa faktor diatas membuat perubahan mendasar pada pola makan manusia yang tidak bisa dihindarkan. Seperti yang dikutip Aktual.co, dari laman berita teknologi, berikut ini adalah 10 daftar makanan yang bisa kita makan pada tahun 2050, yaitu:
1. Serangga
Sudah banyak yang mengatakan tentang serangga yang bisa dimakan dan dengan alasan yang bagus. Menurut para peneliti di Wageningen University di Belanda, serangga memberikan nilai gizi sebanyak daging lainnya dan merupakan sumber protein yang baik. Mereka juga tersedia dalam jumlah berlimpah. Para ahli memperkirakan bahwa serangga seperti jangkrik dan belalang dapat diolah dan digunakan sebagai bahan dalam burger dan sosis.
2. Daging buatan laboratorium
Menghasilkan daging secara tradisional sangat menguras sumber daya Bumi dan akan menjadi lebih mahal pada tahun-tahun mendatang. Beberapa ahli memprediksi bahwa daging akan menjadi barang mewah, seperti pada masa lalu. Sejumlah jaringan otot dikembangkan di laboratorium dari sel induk sapi. Ilmuwan memprediksi bahwa pada akhirnya kita akan mampu menghasilkan daging yang rasanya seperti yang kita makan biasanya dalam jumlah yang cukup besar untuk memenuhi permintaan, meskipun banyak yang tidak yakin.
3. Jadi vegetarian
Jika mereka tidak bisa membuat daging di laboratorium atau mereka tidak dapat memproduksi dengan harga murah, satu-satunya pilihan bagi sebagian besar dari kita mungkin adalah menjadi vegetarian. Saat ini, kebanyakan dari kita memenuhi sekitar 20% dari kalori kita dari daging, telur dan susu. Pada pertengahan abad kita harus memotongnya hingga 5%, mengingat jumlah terbatas air dan lahan yang tersedia untuk pertanian. Bagi kaum miskin, berarti daging akan menjadi terlalu mahal untuk mereka. Bahkan mungkin akan menjadi barang mewah.
4. Makanan pengganti
Daging buatan laboratorium adalah salah satu bidang yang sedang berkembang yang disebut 'makanan pengganti', yaitu makanan yang boros sumber daya akan digantikan oleh alternatif yang lebih murah, lebih ramah lingkungan, dan kadang lebih bergizi. Sebagai contoh, salah satu perusahaan Amerika yang bekerja pada memproduksi pengganti kuning telur berbasis tanaman, yang dapat digunakan dalam mayones, makanan panggang, dan saus.
5. Ganggang
Ganggang berada di bagian bawah rantai makanan, tetapi dapat dimakan oleh manusia dan hewan dan dapat ditanam di laut, hal itu menjadi keuntungan besar ketika lahan pertanian dan pasokan air tawar semakin sedikit. Sama seperti serangga, ganggang dan rumput laut mungkin sudah digunakan dalam makanan tanpa kita ketahui. Para ilmuwan telah menggunakannya untuk mengganti garam dalam roti dan makanan olahan, dan itu hampir pasti akan menggantikan bahan-bahan lain di tahun-tahun mendatang.
6. Beras emas
Tahun depan akan menjadi percobaan dari beras emas, yaitu beras biasa yang dimodifikasi untuk menghasilkan beta-karoten (yang diubah oleh tubuh menjadi vitamin A), yang dapat mengurangi timbulnya kebutaan dan penyakit anak-anak di negara berkembang. Selain itu, juga ada beras super hijau, sebuah varietas konvensional, yang lebih tahan terhadap penyakit dan kekeringan dan dapat membantu pakan 100 juta orang.
7. Ubi
Para ilmuwan telah menghitung bahwa pada tingkat pertumbuhan penduduk saat ini, setiap hektar lahan garapan harus dua kali lebih produktif pada tahun 2050, jika kita ingin memberi makan semua orang di planet ini. Jadi kita perlu untuk menghasilkan jauh lebih sedikit daging, dan lebih banyak umbi-umbian. Bahkan, ubi jalar berada di puncak dalam daftar tanaman yang menghasilkan paling banyak kalori di ruang yang paling sedikit, dengan menghasilkan 70.000 kalori per hektar per hari, hampir dua kali lipat dari gandum. Mereka dapat tumbuh bersama kentang, daun bawang dan wortel bagi mereka yang ingin memaksimalkan kalori per hektar dan menyediakan beberapa varietas.
8. Makanan sehat
Brian Wansink, seorang ahli pemasaran makanan, percaya bahwa makanan masa depan akan menjadi sehat. Teknik-teknik baru akan dikembangkan untuk mengurangi lemak dari makanan tanpa mengubah rasanya.
9. Tanam sendiri
Kenaikan harga pangan akan membuat sebagian besar orang untuk kembali berkebun. Para ahli akan menawarkan cara yang lebih canggih dalam menumbuhkan buah dan sayuran dalam ruang kecil, dan hortikultura skala kecil sudah dilakukan dan cenderung bertambah dalam dekade berikutnya. Menanam sayur dengan baik dilakukan di tanah umum di pinggir jalan atau di lapangan rumput yang tidak terpakai. Masyarakat akan mulai menggunakan setiap inci tanah yang ada untuk membantu menghasilkan makanan yang lebih murah.
10. Kemasan yang bisa dimakan
Sebagian dari masalah kebiasaan makan kita adalah pada kemasannya. Kita membeli makanan yang dibungkus dalam pembungkus dan membuangnya. Salah satu solusi untuk mengurangi sampah pembungkus makanan ini adalah dengan membuat kemasan yang bisa dimakan. Insinyur Harvard David Edwards telah menghasilkan kemasan yang bisa dimakan untuk jus buah, kopi, es krim dan produk lainnya. Kemasan itu terbuat dari partikel makanan alami yang disatukan oleh ion, sangat kuat, dapat dimakan, dan rasanya cukup enak.
Mungkin saja beberapa inovasi ini tidak akan terjadi, namun para ahli yakin bahwa sebagian dari hal diatas sudah dilakukan. Dalam beberapa dekade mendatang kebiasaan makan kita mungkin harus diubah secara radikal, demi kesehatan kita dan masa depan planet ini.
Nurlail Qadr -
Tidak ada komentar:
Posting Komentar