(BusinessReview)-Sekretaris Jendral Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral Teguh Pamuji, hari ini Selasa (23/12) melakukan peluncuran buku Outlook Energi Indonesia (OEI) 2014 di Kantor Kementrian ESDM. Acara ini turut dihadiri oleh para anggota Dewan Energi Nasional (DEN), pejabat Eselon I dan II kementrian ESDM, asosiasi, perguruan tinggi dan perusahaan-perusahaan swasta sebagai stakeholderterkait.
“Dalam periode 25 tahun terakhir dunia telah mengalami kebutuhan perkembangan energi yang sangat pesat, permintaan energi dunia akan terus meningkat hingga 2050 mendatang terutama didorong pertumbuhan negara non-oil city (negara bukan penghasil minyak) dan pertambahan jumlah penduduk,” kata Teguh.
Teguh menyebut bahwa permintaan tentang energi dunia terutama Indonesia masih didominasi energi fosil. “Indonesia sejak lama mengalami kebingungan dalam menentukan harga minyak dunia karena tingginya ketergantungan kita terhadap bahan bakar minyak dan telah melemahkan kemampuan kita untuk melaksanakan tugas pembangunan, akibat separuh dari minyak tersebut diperoleh dari impor,” Teguh menambahkan.
Buku Outlook Energi Indonesia 2014 (OEI 2014) ini memberi gambaran kondisi energi nasional pada kurun waktu 2013-2050, mencakup proyeksi kebutuhan dan penyediaan energi primer dan energi final yang berdasar pada ketersediaan sumber daya energi. Buku OEI 2014 ini juga menjelaskan tentang kondisi energi saat ini dan target yang diatur dalam Kebijakan Energi Nasional (KEN), perkiraan kebutuhan infrastruktur energi serta perbandingan kondisi keenergian Indonesia terhadap kondisi energi di wilayah ASEAN dan dunia.
Perhitungan proyeksi pengelolaan energi dalam OEI 2014 telah mempertimbangkan kebijakan, regulasi dan rencana pembangunan pada masing-masing sektor serta program yang telah dijalankan oleh Pemerintah, seperti kebijakan konversi energi, mandatori pemanfaatan biofuel (BBN), konversi minyak tanah ke LPG.
Rencana pembangunan sektor energi juga mencakup program percepatan pembangunan PLTU 10.000 MW tahap I dan tahap II, road map pengembangan dan pemanfaatan BBN, rencana pembangunan sektor perhubungan, pertanian, perindustrian, lingkungan dan lainnya serta kontribusi sektor energi terkait dalam pencapaian target penurunan emisi sebesar 26% pada tahun 2020.
OEI 2014 dimaksudkan sebagai referensi utama bagi para penyusu kebijakan, pelaku industri energi, investor, pengamat dan kalangan akademisi, karena saat ini energy outlook juga diterbitkan oleh beberapa lembaga/instansi yaitu kemetrian Ristek dan Dikti, BP Energy Indonesia, dan PT. Pertamina (Persero).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar